Rabu, 02 Mei 2012

PERTEMUAN 3 LAPORAN AUDIT,JENIS BUKTI PENDUKUNG,PROSEDUR AUDIT DAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


PERTEMUAN 3
LAPORAN AUDIT,JENIS BUKTI PENDUKUNG,PROSEDUR
AUDIT DAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

I. Pengertian Laporan Audit
II. Laporan Audit Baku
III. Laporan Akuntan Standar
IV. Laporan Akuntan Bentuk Pendek dan Panjang
V. Tipe/Jenis Bukti Pendukung Audit
VI. Prosedur Pemeriksaan/Audit
VII. Tahap Pengumpulan Bukti
VIII. Faktor Penentu Bukti Yang Meyakinkan
IX. Situasi Pemeriksaan Dengan Resiko Besar
X. Kertas Kerja Pemeriksaan


I. Pengertian Laporan Audit
Laporan Audit adalah alat formal untuk mengkomunikasikan suatu kesimpulan yang diperoleh mengenai LK auditan kpd fihak yang berkepentingan
II. Laporan Audit Baku
Laporan Audit Baku memuat suatu pernyataan auditor Independen bahwa LK menyajikan secara wajar,dalam semua hal yang material, posisi keuangan suatu satuan usaha, hasil usaha dan arus kas sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum
Laporan Audit Baku adalah laporan audit bentuk baku seperti yang tercantum dalam SPAP yang dikeluarkan IAI
Laporan Audit Baku yang baru dirancang untuk:
1. Meningkatkan komunikasi kepada pemakai Laporan Keuangan auditan mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh auditor dan karakter serta keterbatasan audit.
2. Untuk memisahkan secara jelas antara tanggung jawab manajemen dengan auditor
Perbedaan Laporan Audit Baku Baru dibanding lama:
1. Penambahan paragraf pengantar yang membedakan secara jelas antara tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor terhadap LK
2. Suatu pengakuan eksplisit bahwa audit memberikan suatu keyakinan memadahi dalam konteks materialitas
3. Penambahan penjelasan ringkas mengenai audit
4. Penyebutan konsistensi dalam laporan audit dilakukan hanya jika prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak secara konsisten diterapkan. Penyebutan ini dilakukan dengan cara menambahkan paragraf penjelasan setelah paragraf pendapat
5. Pengubahan cara pelaporan suatu ketidak pastian yang material dengan menghapus kata tergantung dari yang selama ini digunakan dalam pendapat wajar dengan
pengecualian dengan menambah paragraf penjelasan setelah paragraf pendapat.
Unsur Pokok Laporan Audit Baku:
1. Judul laporan yang berbunyi Laporan Auditor Independen
2. Fihak kepada siapa laporan audit ditujukan
3. Paragraf pengantar/Introductory Paragraph
a. Pernyataan LK apa saja yang telah diaudit. Laporan audit baku yang baru tidak memuat perubahan Laporan posisi keuangan melainkan laporan posisi kas/ cash basis
b. Suatu pernyataan auditor bahwa manajemen perusahaan bertanggung jawab atas kewajaran LK,sedangkan auditor bertanggung jawab atas pendapat kewajaran yang dinyatakannya atas LK tersebut berdasar audit
4. Paragraf lingkup audit/Scope Paragraph
a. Pernyataan bahwa auditor melaksanakan audit berdasar standar audit yang ditetapkan IAI
b. Pernyataan bahwa auditor diharuskan merencanakan dan melaksanakan audit agar dapat keyakinan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material
c. Pernyataan bahwa audit telah dilakukan
d. Suatu pernyataan bahwa audit yang telah dilaksanakan yang dilakukan. Suatu pernyataan auditor bahwa ia yakin bahwa audit yang dilakukan memberi dasar yang memadahi untuk menyatakan pendapat.
5. Paragraf pendapat/Opinion Paragraph
Bahwa LK yang disebutkan menyajikan wajar dalam hal yang material ,posisi keuangan pada tanggal neraca dan hasil usaha serta arus kas sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum
6. Tanda tangan auditor, nama dan nomor register negara auditor
7. Tanggal diselesaikannya pekerjaan lapangan (field work)
III. Laporan Akuntan Standar
1. Pendahuluan
2. Luas pemeriksaan
3. Pendapat akuntan
IV. Laporan Akuntan Bentuk Pendek dan Panjang
1. Laporan Akuntan Bentuk Pendek
a. Pernyataan pendapat akuntan
b. Laporan Keuangan yang telah diperiksa
c. Penjelasan LK
2. Laporan Akuntan Bentuk Panjang
a. Pernyataan pendapat akuntan
b. Laporan keuangan yang telah diperiksa
c. Penjelasan LK
d. Daftar rincian elemen tertentu yang dicantumkan
dalam LK
e. Data statistik
f. Kometar yang berisi penjelasan
g. Penjelasan mengenai luas pemeriksaan
V. Tipe/Jenis Bukti Pendukung Audit
1. SPI: Mengecek ketelitian dan dapat dipercayainya data ak
2. Bukti fisik: Penghitungan aktiva berwujud/tangible assets
3. Bukti dokumenter: Bukti berbentuk catatan atau kertas
4. Catatan akuntansi: Jurnal, Buku Besar untuk membuat LK
5. Bukti lisan: Wawancara dgn para karyawan & fihak manaj
6. Perhitungan: Footing,Cross Footing dan depresiasi
7. Perbandingan: Data tahun berjalan/sekarang dengan tahun sebelumnya
8. Spesialis: Badan atau orang yang meiliki keahlian khusus
9. Konfirmasi: Bukti fihak ketiga
10. Pernyataan secara tertulis manajemen: Tanggung jawab manajemen atau rekening khhusus
11. Analitikal: Analisa kejanggalan klien data sejenis dan tahun sebelumnya
VI. Prosedur Pemeriksaan/Audit
1. Pengusutan/Vouching: mengusut dokumen pencatatan
2. Konfirmasi: Informasi didapat dari fihak independen
3. Observasi: Mengamati aktivitas
4. Inspeksi: Pemeriksaan terperinci
5. Interview: Wawancara dilakukan secara lisan
6. Bukti pendukung:Penentuan jurnal dalam catatan akuntansi
7. Scanning: Penelaahan secara cepat terhadap dokumen
8. Perhitungan: Rekonsiliasi untuk membuktikan ketelitian penghitungan
VII. Tahap Pengumpulan Bukti
1. Prosedur Audit
2. Ukuran Sampel
3. Item Yang dipilih
4. Pengaturan Waktu
VIII. Faktor Penentu Bukti Yang Meyakinkan
1. Kompetensi
2. Kecukupan Bukti
3. Ketepatan Waktu
IX. Situasi Pemeriksaan Dengan Resiko Besar
1. SPI lemah.
2. Pergantian akuntan.
3. Usaha spekulatif.
4. Transaksi kompleks.
5. Perubahan undang-undang pajak.
6. Manajemen tidak kredibel/tak dipercaya.
7. Kondisi keuangan tidak layak Sehat
X. Kertas Kerja Pemeriksaan
1. Pengertian Kertas Kerja
Kertas Kerja adalah suatu kertas yang sengaja dibuat dan dikumpulkan selama proses pemeriksaan yang meliputi semua bukti yang dikumpulkan auditor untuk memperlihatkan pekerjaan yang dilaksanakan,metode dan prosedur yang digunakan serta kesimpulan yang
diambil.
2. Tujuan Dibuatnya Kertas Kerja.
a. Koordinasi dan mengkoordinasi.
b. Pedoman pemeriksaan selanjutnya.
c. Menguatkan kesimpulan auditor.
d. Pendukung pendapat auditor atas Laporan Keuangan yang diperiksanya
3. Faktor Yang Diperhatikan Dlm Pembuatan Kertas Kerja
a. Lengkap: Berisi semua informasi pokok dan tidak memerlukan penjelasan lisan
b. Teliti: bebas dari kesalahan penulisan dan penjumlahan
c. Ringkas: Berisi informasi pokok dan relevan dengan tujuan pemeriksaan
d. Jelas:Tidak berisi istilah yang menimbulkan makna ganda
e. Rapi: Kerapian akan mempermudah dalam pemahaman dan memudahkan dalam mendapatkan informasi
4. Jenis Kertas Kerja
a. Audit Program: Daftar prosedur pemeriksaan untuk pemeriksaan elemen tertentu
b. Working Trial Balance ( WTB ): Suatu daftar saldo rekening buku besar pada akhir tahun yang diperiksa dan akhir tahun sebelumnya.
c. Ringkasan jurnal adjusmen dan pengklasifikasian: jurnal ini dibuat jika terjadi kesalahan dan untuk Penyajian LK yang wajar
d. Daftar Utama: Ringkasan rekening yang berkaitan satu dan lainnya. Daftar utama ini digunakan untuk menghubungkan rekening sejenis yang disajikan dalam LK dalam satu
pos.
e. Daftar Pendukung: Berisi kertas kerja yang dibuat untuk mendukung info yang dsikumpulkan
5. Susunan Kertas Kerja
a. Draf Laporan pemeriksaan.
b. Laporan Keuangan yg telah diperiksa.
c. Ringkasan informasi penelaah.
d. Program pemeriksaan.
e. LK Neraca lajur klien
f. Ringkasan jurnal adjusment.
g. WTB ( Working Trial Balance ).
h. Daftar utama.
i. Daftar pendukung.
6. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan
Kertas Kerja
a. Judul: Berisi nama klien, judul yang menerangkan isi KK serta taggal neraca atau periode pemeriksaan
b. Nomor Index: Tujuannya dalah untuk mengidentifikasi
( A1,A2 ) dst
c. Tanda Tick: Simbol auditor yang memberi keterangan pada KK tentang pekerjaan yag dilakukan
d. Tanda tangan: Penanggung jawab pemeriksaan
e. Tanggal: Waktu dibuatnya KK dan diperolehnya suatu informasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar